METRO ONLINE, ENERKANG - Jalan poros provinsi Kulinjang (Enrekang) -Tanatoraja salah satu jalan yang saat ini menjadi perhatian kalangan masyarakat luas.
Jalan poros satu satunya antar kabupaten antar daerah ini terus bergeser ke dalam jurang meski ratusan truk material memberikan timbunan untuk menjaga kelancaran arus angkutan yang terbilang tinggi.
Warga Kulinjang menyayangkan, jalan yang menjadi kendala longsor ini tidak mampu menahan beban timbunan yang terus ditambah karena tanah terus bergerak.Sudah 50 truk timbunan material ditumpahkan dan setiap dilalui kendaraan bertonase berat semakin dalam material turun, bahkan brojong yang udah dipasang untuk menahan turut bergerak jauh kebawah.
"Tanah ditik longsor terus bergerak semakin dalam, dan alat berat tampak nya terkendala untuk melakukan perbaikan makanya sering kendaraan dari kedua arah terhambat lewat,"aku warga Nurdiyan. Minggu (21/5/2023).
Tanggap penanganan masih terkendala pemasangan plat baja yang disiapkan anggaran provinsi Sulsel belum terlaksana dilapangan.
"Barangnya sudah ada,tapi operator alat berat untuk pemasangan belum ada sehingga belum bisa dipasang sampai sekarang,"ujar ashar.
Situasi lalu lintas di jalur kulinjang dalam kondisi buka tutup dan kendaraan lewat harus berhati hati dan bergantian.
Tampak armada polantas polres Enrekang bersama kasat lantas AKP H. Abd, Samad,SH,MM dan anggota lantas yang memantau lapangan dan mengatur bersmaa situasi kelancaran lalulintas yang sedang dilakukan oleh masyarakat secara swadaya.
Menurut petugas satlantas Bripka Ardiyan, situasi tersendatnya arus lalulintas, ada kendaraan besar tak bisa melintas dijalur longor ini tak bisa melintas karena tonase berat bermuatan trafo ke arah tana toraja terpaksa parkir di jalur ini.
"Arus lalulintas dilakukan buka tutup, tapi kendaraan kedua arah berjalan pelan dan lancar,"ujar bripka Ardiyan.
Menurut masyarakat jalur Kulinjang perlu dibuat jembatan karena jalur tersebut pada tanah lapisan bawah berair yang terus terjadi genangan.
Sementara pihak proyek untuk mengatasi pergeseran tanah yang tak pernah berhenti akan ditanam flat baja.
"Pada sisi longsor agar tanah tidak bergerak akan dipasang flat, harapannya ada kestabilan pada tanah dan beban berat ditopang lebih merata,"jelas Ashar.
Kontributor: Mas
Editor: Muh. Sain