-->
BADAN HUKUM " PT METRO MEDIA INDONESIA >>> AKT NO.13 TGL. 21-08-2018 SK. KEMENKUMHAM RI NO.AHU-0040828.AH.01.01. TGL. 29-08-2018 >>> Alamat Kantor Redaksi Jalan Yusuf Kallah No 31 Makassar


Jumat, Juli 05, 2024

Kepala Desa Tabo – Tabo Teriak Saat di Temui sejumlah Wartwan dari FJP(Forum Jurnalist Pangkep,Ini Pernyataanya

Kepala Desa Tabo – Tabo Teriak Saat di Temui sejumlah Wartwan dari FJP(Forum Jurnalist Pangkep,Ini Pernyataanya

METRO ONLINE, PANGKEP – Memang sangat mengherankan, Desa Tabo tabo yang dikenal dengan adanya bendung Tabo tabonya, ternyata sumber airnya tidak dinikmati oleh petani setempat untuk mengairi persawahan mereka.

Tidaklah mengherankan jika Kepala Desa Tabo – tabo, Hairil Anwar teriak agar pemerintah daerah serta pemerintah pusat memperhatikan kebutuhan air untuk persawahan dan perkebunan yang ada di Desa Tabo – tabo yang mencapai 6.000 hektar.

Selama ini, masyarakat tani Desa Tabo – tabo satu kali panen setahun, hanya mengandalkan air tadah hujan. Padahal, desa tabo – tabo memiliki bendung yang cukup terkenal (bendung tabo – tabo) yang mengairi persawahan di beberapa Desa dan kelurahan seperti Desa Taraweang Kecamatan Labakkang, Kelurahan Sapanang Kecamatan Bungoro serta sejumlah persawahan di Kecamatan lainnya di Kabupaten Pangkep.

Masyarakat petani desa tabo – tabo hanya jadi penonton, ungkap Kepala Desa Tabo – tabo, Hairil Anwar kepada sejumlah awak media anggota Forum Jurnalis Pangkep saat bincang – bincang di rumah Kepala Desa Tabo – tabo, Rabu (3/7/2024).

Kepala Desa Tabo – tabo Hairil Anwar mengharapkan  bendung tabo – tabo ditingkatkan  menjadi bendungan. Kalau bendung hanya menahan air, sementara kalau bendungan, dapat menyimpan air, yang dapat pula dinikmati oleh masyarakat desa Tabo – tabo dengan menggunakan system perpipaan atau dengan cara lain yang lebih efektif, tandasnya.

Faktanya, masyarakat desa Tabo tabo tidak menikmati air dari Bendung Tabo tabo tersebut. Namun mendapatkan dampak negatif, karena ketika musim hujan yang panjang dan bendung meluap sebagian desa tabo tabo terendam air. Dan terjadi pengikisan pada tanah persawahan serta pinggir sungai khususnya di dusun Acedange Tabo tabo, kata Hairil Anwar.

Kades Hairil Anwar mengemukakan bahwa warganya bercocok tanam di persawahan dan perkebunan hanya mengharapkan air hujan (sistem tadah hujan). Hal ini sangat memprihatinkan karena keberadaan bendung tersebut tidak berdampak positif terhadap warganya.Olehnya itu, Hairil Anwar sangat mengharapkan pemerintah daerah dan pemerintah pusat untuk membantu mencarikan solusi terbaik, mengingat hal ini sudah bertahun tahun dirasakan warga desa Tabo – tabo, imbuhnya.

Kepala Desa Tabo – tabo Hairil Anwar menyebutkan bahwa pihaknya sudah pernah menyuarakaan hal ini ke pihak balai besar pompengan jeneberang untuk membantu mencarikan solusi terbaik, mengingat masih ada sumber air di pegunungan di sekitar desa tabo tabo yang dikenal dengan air sungai batu putih yang mengalir ke Tombolo dan belum bisa dimanfaatkan masyarakat Tabo tabo, mengingat tidak ada prasarana untuk air masuk ke persawahan desa Tabo tabo. Keberadaan air sungai batu putih ini, mungkin bisa menjadi sumber air untuk pertanian masyarakat desa Tabo tabo sendiri,” pungkasnya. (thiar)

Berita Terkait

Berita Lainnya

© Copyright 2019 METRO ONLINE | All Right Reserved