METRO ONLINE Tolitoli, 6 Oktober 2024, Lapas Kelas IIB Tolitoli mengadakan kegiatan ibadah yang diikuti oleh seluruh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang beragama Kristen. Ibadah ini dilaksanakan dengan penuh antusiasme, di mana setiap WBP menunjukkan semangat dan komitmen untuk berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan ini. Suasana yang tenang dan khidmat membuat kegiatan ibadah kali ini menjadi momen yang berkesan bagi seluruh peserta.
Ibadah dipimpin oleh Roi Barumuri, S.Th., yang mewakili Gereja Protestan Indonesia Buol Tolitoli. Dalam khotbahnya, Barumuri mengambil pasal 19 dari Injil Lukas sebagai bahan perenungan. Dia menjelaskan makna penting dari pertobatan dan pengharapan yang bisa dibawa oleh setiap individu, tidak terkecuali bagi mereka yang berada dalam proses pemulihan. Pesan ini sangat relevan bagi WBP, yang tengah menjalani masa hukuman dan diharapkan dapat memperbaiki diri.
Kepala Seksi Bimbingan Narapidana/Anak Didik Lapas Kelas IIB Tolitoli, Feldianto, S.H., memberikan komentar positif mengenai kegiatan ibadah ini. Ia menyatakan, "Kegiatan ibadah seperti ini sangat penting untuk membangun mental dan spiritual para WBP. Selain menjadi sarana untuk berdoa dan beribadah, kegiatan ini juga membantu mereka merasakan kedamaian dan harapan dalam hidup mereka. Saya berharap kegiatan tersebut dapat terus diikuto oleh seluruh WBP dengan rutin."
Secara keseluruhan, ibadah berlangsung dengan tertib dan khidmat. Peserta saling mendukung satu sama lain, menciptakan suasana yang penuh kasih dan persaudaraan. Dengan pelaksanaan ibadah yang baik, diharapkan WBP dapat menemukan ketenangan batin dan motivasi untuk memperbaiki diri, serta menjalani hidup yang lebih bermakna di masa depan. Tolitoli, 6 Oktober 2024, Lapas Kelas IIB Tolitoli mengadakan kegiatan ibadah yang diikuti oleh seluruh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang beragama Kristen. Ibadah ini dilaksanakan dengan penuh antusiasme, di mana setiap WBP menunjukkan semangat dan komitmen untuk berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan ini. Suasana yang tenang dan khidmat membuat kegiatan ibadah kali ini menjadi momen yang berkesan bagi seluruh peserta.
Ibadah dipimpin oleh Roi Barumuri, S.Th., yang mewakili Gereja Protestan Indonesia Buol Tolitoli. Dalam khotbahnya, Barumuri mengambil pasal 19 dari Injil Lukas sebagai bahan perenungan. Dia menjelaskan makna penting dari pertobatan dan pengharapan yang bisa dibawa oleh setiap individu, tidak terkecuali bagi mereka yang berada dalam proses pemulihan. Pesan ini sangat relevan bagi WBP, yang tengah menjalani masa hukuman dan diharapkan dapat memperbaiki diri.
Kepala Seksi Bimbingan Narapidana/Anak Didik Lapas Kelas IIB Tolitoli, Feldianto, S.H., memberikan komentar positif mengenai kegiatan ibadah ini. Ia menyatakan, "Kegiatan ibadah seperti ini sangat penting untuk membangun mental dan spiritual para WBP. Selain menjadi sarana untuk berdoa dan beribadah, kegiatan ini juga membantu mereka merasakan kedamaian dan harapan dalam hidup mereka. Saya berharap kegiatan tersebut dapat terus diikuto oleh seluruh WBP dengan rutin."
Secara keseluruhan, ibadah berlangsung dengan tertib dan khidmat. Peserta saling mendukung satu sama lain, menciptakan suasana yang penuh kasih dan persaudaraan. Dengan pelaksanaan ibadah yang baik, diharapkan WBP dapat menemukan ketenangan batin dan motivasi untuk memperbaiki diri, serta menjalani hidup yang lebih bermakna di masa depan.
Editor : Muh Sain
