METRO ONLINE Tolitoli -- Lapas Tolitoli, Sulawesi Tengah, kembali menorehkan cerita inspiratif melalui program pembinaan warga binaannya. Salah satu hasilnya adalah Binacocografi, kerajinan tangan berupa seni kaligrafi yang dibuat dari bahan alami tempurung kelapa. Karya ini tak hanya menunjukkan kreativitas luar biasa, tetapi juga menjadi simbol transformasi positif warga binaan.
Kalapas Tolitoli, Muhammad Ishak dalam keterangannya, menyatakan bahwa program pelatihan ini tidak hanya bertujuan untuk melatih keterampilan, tetapi juga mempersiapkan warga binaan agar dapat mandiri setelah kembali ke masyarakat. “Kami ingin warga binaan memiliki bekal yang cukup, baik dalam keterampilan maupun mental, sehingga mereka bisa berkontribusi positif di tengah masyarakat,” ujar beliau.
Salah satu warga binaan yang terlibat dalam proses ini mengungkapkan rasa bangganya, “Melalui kerajinan ini, kami merasa memiliki kesempatan untuk berubah dan menunjukkan bahwa kami juga bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.”
Saat ini, Binacocografi mulai dipasarkan di tingkat lokal dan Platform E - Katalog mendapat apresiasi dari masyarakat luas. Ke depannya, kerajinan ini diharapkan dapat menembus pasar nasional bahkan internasional, menjadi bukti nyata bahwa kreatifitas mampu membawa htane bisa pan baru bagi siapa saja.
Binacocografi bukan sekadar kerajinan tangan, tetapi juga simbol perubahan dan semangat baru dari warga binaan Lapas Tolitoli. Semoga karya ini terus menginspirasi, menjadi jembatan harapan, dan mendukung upaya pemberdayaan di lingkungan pemasyarakatan.
Editor : Muh Sain
