METRO ONLINE Tolitoli, Sabtu, 8 Maret 2025 – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tolitoli Kantor Wilayah Ditjenpas Sulawesi Tengah kembali menggelar sidang Tim Pengamat Pemasyarakatan (TPP) di Aula Lapas pada pukul 09.00 WITA. Sidang ini bertujuan untuk mengevaluasi serta membahas berbagai agenda pembinaan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), termasuk program kurvei kebersihan, perkebunan, dan peternakan.
Beberapa agenda yang dibahas dalam sidang ini mencakup program pembinaan tahap awal maupun tahap lanjutan, termasuk WBP yang melaksanakan asimilasi kerja di lingkungan Lapas. Sidang TPP dihadiri oleh tujuh anggota tim, termasuk Ketua TPP, serta dua wali pemasyarakatan. Berdasarkan hasil pembahasan, diputuskan bahwa empat narapidana memenuhi syarat untuk mengikuti program pembinaan di luar Lapas.
Sidang ditutup dengan penetapan keputusan yang telah disepakati oleh anggota TPP dan wali pemasyarakatan. "Hasil sidang ini nantinya akan kami teruskan kepada Bapak Kepala Lapas untuk ditindaklanjuti," ujar Feldianto, S.H., selaku Ketua TPP.
Pelaksanaan sidang berlangsung dengan tertib, menjunjung tinggi prinsip transparansi dan akuntabilitas, serta berpedoman pada regulasi yang berlaku. Kegiatan ini juga sejalan dengan Sapta Arahan Kepala Kantor Wilayah Ditjenpas Sulawesi Tengah, Bapak Bagus Kurniawan, dalam mendukung 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Republik Indonesia.
Selain itu, komitmen Lapas Kelas IIB Tolitoli dalam membina warga binaan juga sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, yang menekankan pentingnya pembangunan manusia Indonesia yang berkarakter, berdaya saing, dan siap menghadapi tantangan masa depan. Salah satu poin utama dari Asta Cita adalah mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, termasuk dalam sistem pemasyarakatan, dengan memastikan bahwa setiap warga binaan mendapatkan kesempatan rehabilitasi dan reintegrasi sosial yang lebih baik.
Dengan adanya sidang rutin ini, Lapas Kelas IIB Tolitoli menegaskan komitmennya dalam melaksanakan pembinaan yang optimal bagi warga binaan, guna memastikan mereka dapat kembali ke masyarakat dengan lebih baik serta berkontribusi secara positif.
Editor : Muh Sain
