METRO ONLINE Morowali-Meski Perusahaan Listrik Negara (PT PLN) Persero saat ini telah melaksanakan transformasi pelayanan berbasis digital, kecurangan pada perusahaan BUMN ini masih kerap terjadi.Bahkan hal itu diduga dilakukan oleh oknum yang mengaku dirinya sebagai karyawan PLN.
Seperti halnya yang terjadi di Daerah Bahodopi Kecamatan Bahodopi Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi Tengah,ada keluhan dari calon pelanggan PLN yang ingin melakukan pemasangan baru tertipu dengan oknum tersebut.
Oknum tersebut kerap melakukan aksinya dengan mengatasnamakan PT PLN(Persero) Unit Layanan Pelanggan(ULP) Bungku tempat ia bekerja. Bahkan, ia menawarkan jika calon pelanggan tersebut menggunakan jasanya, cukup menyerahkan KTP, meteran listrik akan segera dipasang tanpa harus datang ke PLN.
Tak tanggung-tanggung, oknum tersebut seringkali mematok harga tinggi setiap kali pemasangan.dengan mematok harga 2.500,000,00 per meteran dengan daya 900V.namun harga yang sebenarnya dari PLN tidak sedekian,hal itu merupakan peluang mereka untuk meraup keuntungan.
Bahodopi merupakan lokasi yang agak jauh dari pantuan kantor ULP Bungku dengan jarak yang di tempuh kurang lebih 2 jam perjalanan,tidak hanya itu masyarakat tidak mengetahui mekanisme cara pendaftaran sebagai pelanggan baru, menjadi peluang oknum PLN yang berada di lapangan melakukan aksinya.
Bahkan digitalisasi pelayanan berbasis digital di PLN sendiri membuat masyarakat yang tergolong kurang memahami dengan pendaftaran secara online(Mobile PLN) menjadi target oknum itu.
Salah satu korban SB mengatakan kami tidak tahu apa-apa soal digitalisasi PLN, yang terpenting bagi kami bisa nikmati listrik. Berapa pun yang diminta kami langsung kasih, sebab ia mengaku orang PLN,
"Kami hanya diminta KTP saja dan sejumlah uang, katanya menunggu saja di rumah untuk dipasang," tuturnya.
Lanjut menjelaskan setelah membayar dengan nominal 25 juta mengirim uang pertama sejumlah 18juta ke rekening milik Oknum tersebut pada Tahun 2022 selang 2 bulan kemudian SB menanyakan ke pelaku,alasannya harus melunasi yang jumlah 10 buah meteran yang akan di pesan.ahirnya mengirim kembali dengan jumlah 7juta pada tahun 2022
Sayangnya, uang tersebut tidak pernah disetorkan kepada PLN tetapi masuk ke kantong sendiri. Praktek calo ini sangat meresahkan. Tidak hanya merugikan masyarakat yang menjadi korban penipuan, tapi PLN pun terkena imbasnya karena dikira sudah memakan uang tersebut.
Setelah selesai pembayaran di janji akan memasang meteran,namuan sudah berapa bulan menunggu tidak ada respon dari oknum ke korban ahirnya pihak korban telusuri di kantor PLN Bungku namun setelah di telusuri di kantor PLN Bungku oknum tersebut hanya sebagai tenaga pemasangan daya di lapangan,Namun oknum tersebut sudah tidak di pakai oleh pihak PLN Bungku.
Ironisnya oknum PLN ini sudah memasang 1 buah Meteran Lampu di salah satu rumah kos yang di bangun oleh SB,tanpa di ketahui oleh korban.namun meteran itu tidak berfungsi karena di blok oleh pihak PLN di karenakan meteran tersebut di alih pindahkan pemasangan,
Di balik permainan oknum yang mengaku karyawan PLN di lapangan, diduga kuat ada permainan juga di kantor PLN sendiri.
Direktur PT PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan(ULP) Bungku di Marsaoleh Kecamatan Bungku Tengah Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi Tengah Kadri Sy. Ishak saat dikonfirmasi hal tersebut mengatakan, jika hal itu sangat dilarang. Meskipun perbuatan itu dilakukan oleh orang yang bukan dari PLN.
“Sangat dilarang ya. Sebab itu merugikan kami dan masyarakat secara umum. Jika benar orang PLN, serahkan data dan buktinya, kami akan proses sesuai aturan yang berlaku di PLN,jika ada pelanggan yang ingin memasang meteran lampu,silakan datang ke PLN atau lewat PLN Mobile.
Kadri menghimbau untuk mempersempit ruang gerak calo, PLN mengoptimalkan layanan Call Center di nomor 123 ini, masyarakat dapat mengajukan permohonan pasang baru ataupun tambah daya dengan prosedur dan harga yang resmi, sesuai TDL 2023
Permohonan pasang baru atau tambah daya masyarakat akan langsung tercatat di sistem informasi pelayanan pelanggan PLN. Setelah itu masyarakat dapat membayar biayanya ke bank atau loket resmi yang ditunjuk PLN. Sehingga dijamin uang yang dibayarkan tidak akan mampir ke saku pribadi oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.permohonan pasang baru atau tambah daya tersebut pun segera diproses sampai listrik tersambung atau daya bertambah sesuai permohonan
Ia berharap, masyarakat untuk bisa melaporkan jika terjadi hal-hal seperti ini di lapangan. Bahkan, saat ini masyarakat bisa melaporkan hal itu melalui aplikasi PLN Mobile. Semua di situ terbuka. Bagi yang masih awam, bisa datang langsung ke kantor UPT PLN terdekat.
Kalau yang tidak bisa pakai sistem digital, bisa ke kantor UPT PLN terdekat dan langsung dilayani. Jangan melalui calo atau oknum PLN yang diduga bermain," Tegas Kadri ( Asri )