METRO ONLINE, MOROWALI - Demi mencegah pengaruh terjadinya Radikalisme dan Intoleransi di tubuh Polri, Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Pol. Drs. Rudy Sufahriadi Mengundang Koordinator lapangan (Korlap) Persatuan Alumni Narapidana Teroris NKRI Seluruh Indonesia (Pannsi) dan Ustad Sofyan Tsauri ke Morowali Utara, Rabu (15/03/2023).
Setelah selesai memberikan ceramah di berbagai polres jajaran se Sulawesi Tengah, Ustad Sofyan Tsauri datang ke Morowali Utara untuk memberikan ceramah paham radikalisme dan intoleransi kepada Personel Polres Morowali dan Polres Morowali Utara di Gedung Pesparawi, desa Beteleme, Kec. Lembo, Kab. Morowali Utara.
Kegiatan tersebut di buka oleh Kapolres Morowali AKBP Suprianto, S.I.K., M.H., dan di dampingi oleh Waka Polres Morowali utara Kompol Alfian Joan Komaling, SH,MPd, Ka Satgas II Preemtif Kompol Matsukri, serta di ikuti oleh PJU Polres Morowali dan PJU Polres Morowali Utara, Bhabinkamtibmas Polres Morowali dan Morowali Utara, Bhayangkari Morowali dan Morowali Utara dan Personil Polres Morowali dan Morowali Utara.
Dalam sambutannya, Kapolres Morowali menyampaikan terima kasih kepada Ustad Sofyan Tsauri karena sudah bersedia datang ke Morowali Utara untuk memberikan ceramah kamtibmas dalam berbagai pengalaman sebagai upaya pencegahan radikalisme dan intoleransi di tubuh POLRI, terutama Personil Polres Morowali dan Polres Morowali Utara.
Untuk di ketahui, Ustad Sofyan Tsauri adalah seorang Mantan anggota Polri yang pernah terlibat dalam kasus tindak pidana terorisme.
Dalam ceramahnya, Ustad Sofyan Tsauri Mengatakan, yang membuat orang menjadi teroris adalah ideologi dan paham teroris yang sangat massif, Siapa saja bisa terpapar radikalisme, tidak memandang usia dan status sosialnya,
Ia juga mengatakan, Intoleran adalah tangga menuju teroris menjadi bibit dan lama-lama jadi teroris,” sebutnya.
“Semua pelaku terorisme berawal dari intoleran dan radikalisme. Makanya perlu ditumbuhkan sikap toleransi ditengah masyarakat,” tambahnya.
"Ada 2% Anggota Polri yang terpapar paham Intoleran dan Radikalisme berdasarkan data Badan Intelijen Negara”, ucap Mantan Napiter.
Ustad Sofyan Tsauri juga mengatakan, Pentingnya deteksi dini dalam ceramah agama yang Menggunakan isu Agama dalam kepentingan kelompok dengan situasi menjelang politik dan pentingnya dalam memilih guru agama agar tidak salah jalan dan paham yang tidak sesuai syariat agama islam.
Ustad Sofyan Tsauri berharap kepada polisi yang bertugas Morowali dan Morowali Utara agar tidak terpapar paham radikalisme. Karena ancaman terorisme bukan Cuma mengancam Poso dan Indonesia tapi juga mengancam negara lain yang sudah terpapar radikalisme.
“Jangan sampai kita dan keluarga kita terjebak dengan pendidikan, tarbiyah atau majelis yang intoleran", pesannya.
Editor: Muh. Sain